Negara yang Berhasil Menjuarai Piala Dunia di Rumah Sendiri

By adminpialadunia

Menjadi tuan rumah Piala Dunia sudah pasti sangat membanggakan bagi setiap negara. Mereka tampil dengan dukungan penuh suporter negeri sendiri. Namun, setelah 21 kali bergulirnya Piala Dunia, hanya enam tim yang dapat juara kala menjadi tuan rumah.   Dapat disimpulkan, lebih banyak negara-negara tuan rumah gagal menjuarai Piala Dunia meski bermain di negeri sendiri. Alasannya banyak, mulai dari karena bermain di bawah tekanan atau tim tamu tampil lebih siap.   Kesuksesan enam negara tersebut saat menjadi tuan rumah Piala Dunia tentunya ingin dilakukan Qatar. Dalam menyambut Piala Dunia 2022, Qatar telah melakukan pembenahan teknis seperti skuat yang akan berlaga maupun non teknis seperti insfrastruktur penunjang dihelatnya pertandingan turnamen sepak bola besar sejagat.   Sejak digelar pertama kali pada 1930, enam tuan rumah Piala Dunia terbukti mampu memanfaatkan statusnya sebagai tuan rumah. Lantas Negara Mana Saja yang Mampu Jadi Juara Dunia di Negerinya Sendiri?   1.Uruguay (1930) Kala itu trofi Piala Dunia masih bernama trofi Jules Rimet. Uruguay menjadi negara pertama menghelat Piala Dunia. Tim asal Amerika Selatan ini mampu mengalahkan 12 tim peserta lainnya. Mereka mengukuhkan diri sebagai juara Piala Dunia pertama sekaligus tuan rumah Piala Dunia pertama yang meraih trofi Jules Rimet. Di partai final, Uruguay berhadapan dengan Argentina. Pertandingan yang diselenggarakan di Estadio Centenario itu dimenangkan oleh Uruguay dengan skor 4-2 pada akhir laga.   Baca juga : Kabar N’Golo Kante Absen di Piala Dunia 2022 2.Italia (1934) Empat tahun berselang, giliran Italia menyusul kesuksesan Uruguay. Tahun 1934, Piala Dunia dihelat di negeri Pizza tersebut. Kali ini ada 16 tim yang bermain. Italia tampil apik dengan menyingkirkan Amerika Serikat, Spanyol, hingga Austria yang buat mereka melangkah ke final. Di babak final, Italia berhasil membuat pasukan Ceko Slavia bertekuk lutut usai kalah 2-1 lewat perpanjangan waktu.   3.Inggris (1966) Setelah lebih dua dekade tuan rumah tak menjuarai Piala Dunia, Inggris berhasil mengembalikan tradisi itu saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 1966. Dalam ajang itu, laju Inggris hingga ke final terbilang mudah. Mereka tak terkalahkan. Skuat The Three Lions di bawah asuhan Sir Alf Ramsey keluar sebagai juara usai mengalahkan rival abadinya, Jerman Barat dengan skor 4-2 Saat itu pertandingan final sangat ketat karena kedua tim sama kuat.   4.Jerman Barat (1974) Delapan tahun usai Inggris mengalahkan Jerman Barat di final, kini waktunya mereka menjadi juara saat menjadi tuan rumah Piala 1974. Perjalanan Jerman Barat menuju final terbilang sulit. Sempat kalah dari Jerman Timur di babak grup hingga melaju ke partai final. Di partai final, Jerman Barat mengubur impian Belanda yang kala itu diperkuat oleh Johan Cryuff berkat kemenangan 2-1 Dengan kemenangan tersebut, Jerman Barat meraih gelar juara dunia keduanya di negeri sendiri.  …

N’Golo Kante Dipastikan Absen Membela Prancis di Piala Dunia 2022

By adminpialadunia

Tim Nasional (Timnas) Prancis harus kembali menerima kabar buruk terkait N’Golo Kante. Gelandang andalan Tim Ayam Jantan itu harus menepi karena cedera hamstring sejak 14 Agustus 2022. Kante mengalami cedera terjadi saat laga Chelsea bermain imbang melawan Tottenham Hotspur. Ia akhirnya digantikan oleh Conor Gallagher pada menit ke-83. Kante harus menjalani rehabilitasi reguler dengan staff…

Mengintip Kekuatan Ekuador Sebagai Calon Kuda Hitam di Qatar

By adminpialadunia

Tim Nasional (Timnas) Ekuador merupakan salah satu wakil Amerika Selatan yang akan berlaga di Piala Dunia 2022. Setelah perjalanan panjang di babak kualifikasi, Timnas Ekuador lolos dengan menempati peringkat keempat klasemen akhir zona CONMEBOL. Ekuador kembali ke Piala dunia setelah absen di Rusia tahun 2018 lalu.   Hasil undian Piala Dunia 2022, menjadikan Ekuador tergabung…

Rekor, Enam Negara Mewakili Asia di Piala Dunia Qatar

By adminpialadunia

Negara-negara Benua Asia siap tampil mewakili Asia di putaran final gelaran Piala Dunia 2022. Australia menjadi tim terakhir dari Asia yang ikut berangkat ke Qatar setelah berhasil mengalahkan Peru di babak final play–off interkontinental. Socceross—julukan Australia, berhasil menang dengan skor akhir 5-4 pada babak adu penalti. Total, Ada Enam Wakil Asia Ambil Bagian Untuk Berlaga…

Para Pemain Muda yang Diprediksi Akan Bersinar di Piala Dunia 2022

By adminpialadunia

Seperti namanya, Piala Dunia adalah panggungnya pemain-pemain sepak bola kelas dunia untuk unjuk diri. Para penggemar akan disuguhkan dan dihibur dengan permainan-permainan yang memukau. Tentunya, di setiap gelaran Piala Dunia pasti ada pemain muda berbakat yang tampil ciamik. Seperti Lukas Podolski yang tampil cemerlang di Piala Dunia 2006. Thomas Muller tahun 2010, Paul Pogba di…

Dibekap Cedera, Sederetan Pemain Bintang ini Kemungkinan Gagal Membela Negaranya di Piala Dunia 2022

By adminpialadunia

Beraksi di Piala Dunia menjadi impian setiap pemain sepak bola. Ada kebanggaan tersendiri bisa membela negara di pentas sepak bola terakbar empat tahunan ini. Namun sayang, tak sedikit pula dari mereka harus mengubur impian untuk bisa unjuk kebolehan di ajang tersebut lantaran berbagai banyak hal, salah satunya karena cedera. Padahal, pemain-pemain ini andalan di Timnas…

Delapan Negara Partisipan Piala Dunia 2018 Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022

By adminpialadunia

Setelah menunggu lebih dari empat tahun, Piala Dunia 2022 sebentar lagi akan dimulai pada 20 November sampai 18 Desember 2022. Ini merupakan kedua kalinya Piala Dunia digelar di Asia setelah 20 tahun lalu diadakan saat Korea Selatan dan Jepang menjadi tuan rumah bersama. Seperti biasa, akan ada 32 negara yang bakal berpatisipasi di ajang kompetisi…

Mengenang Kesuksesan Jerman di Piala Dunia 2014

By adminpialadunia

Piala Dunia 2014 lalu, Tim Nasional (Timnas) Jerman membuat sejarah sebagai tim asal Eropa pertama yang mampu memenangkan Piala Dunia di Benua Amerika. Die Mannschaft tampil sangat mendominasi di ajang sepakbola sejagat ini. Bermula dari mereka tidak pernah mengalami kekalahan di fase grup. Jerman lolos sebagai pemuncak grup di atas Portugal, Ghana, dan Amerika Serikat. Kemudian melaju ke fase gugur, Jerman melibas Aljazair di babak 16 besar. Lalu, mereka bisa menyingkirkan Prancis di perempat final. Momen paling memukau terjadi di semifinal, skuat Der Panzer melumat tuan rumah Brazil. Tak tanggung-tanggung pasukan negeri Samba dihajar dengan skor telah 7-1 Padahal Brazil menjadi salah satu tim favorit juara mengingat selalu menang di babak sebelumnya. Sampailah di babak final. Anak asuh Joachim Low bertemu dengan tim Amerika Latin lainnya, Argentina. Pada akhirnya Jerman menghancurkan mimpi Lionel Messi untuk mengangkat trofi Piala Dunia pertamanya. Catatan gemilang Jerman di Piala Dunia 2014 seakan membekas sampai sekarang. Kendati mereka tampil buruk empat tahun setelahnya, tapi keperkasaan Jerman di Brazil tak terlupakan. Salah satu alasan Jerman bisa memenangkan Piala Dunia 2014 adalah dengan adanya pemain bintang di setiap lini Timnas Jerman. Meskipun tidak ada mega bintang seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, Timnas Jerman bermain sangat efektif. Skuat didikan Joachim Low diisi pemain efektif dan punya kedalaman skuad sampai bangku cadangan. Bisa dibilang, Joachim Low bisa dengan mudah memilih pemain untuk dimainkan. Komposisi pemain Jerman masa itu berisikan pemain top penuh pengalaman dipadu dengan pemain muda bertalenta. Ada nama-nama seperti Bastian Scheweinsteiger, Philipp Lahm, dan pencetak gol terbanyak Piala Dunia yakni Miroslav Klose. Sementara itu, pemain muda di skuat Jerman ada Muller, Mesut Ozil, Jerome Boateng, Toni Kroos, dan Mario Gotze, yang menjadi pahlawan jerman di final. Di posisi penjaga gawang, ada tembok kokoh bernama Manuel Neuer. Jauh sebelum bergulirnya Piala Dunia 2014, namanya sudah meroket dalam jajaran kiper ternama dunia. Setelah menjuarai Piala Dunia, Neuer mengukuhkan dirinya sebagai kiper terbaik tahun itu dengan mendapatkan Golden Glove. Uniknya, Neuer tidak hanya bisa menjadi shot–stopper handal, ia juga bisa mengisi celah bek Jerman dengan menjadi sweeper. Pemain yang kini telah berusia 36 tahun ini tak ragu buat berlari ke depan untuk menyapu bola. Dengan lengkapnya susunan pemain menjadikan alasan Jerman bisa menguasai Piala Dunia 2014. Peran Joachim Low sebagai juru taktik sangat krusial. Timnas Jerman patut berterima kasih kepada Joachim Low terhadap bagaimana ia meracik taktik di setiap pertandingan. Seperti pada pertandingan melawan Prancis. Di tengah jalannya laga, Low mengubah formasi dari 4-3-3 ke 4-2-3-1 Selain itu, ia juga kerap mengambil keputusan yang tepat dengan pergantian pemain yang efektif. Namun, perlu diingat, kesuksesan Jerman tidak instan. Benih tim sudah dipersiapkan jauh bertahun-tahun sebelumnya. Mulai dari penampilan terburuk mereka pada Euro tahun 2000, Der Panzer tidak bisa lolos dari penyisihan grup. Mirisnya, mereka hanya bisa meraup satu poin dari tiga laga yang buat mereka menjadi juru kunci. Nah, sejak itulah Jerman bertekad untuk memperbaiki tim agar tidak mengulang kejadian memalukan tersebut. Dimulai dari pembenahan akademi sepakbola dari usia dini. Memperbaiki sistem latihan para pemain muda berbakat. Lalu berusaha mengembangkan pemain yang punya teknik tinggi. Selang sepuluh tahun kemudian, benih itu tumbuh. Hasilnya, Jerman bisa memproduksi para pemain muda seperti Muller, Mario Gotze, Toni Kroos, Reus, dan Ozil. Jurgen Klinsmann merupakan sosok penting dibalik cerahnya sepakbola Jerman saat itu. Lantas, apakah kesuksesan Timnas Jerman di Piala Dunia 2014 dapat terulang kembali di Piala Dunia Qatar mendatang?