bantengmerah

Euforia Piala Dunia 2022 terasa kurang terasa hype-nya meskipun ajang bergengsi sepak bola ini akan segera bergulir beberapa hari lagi. Pertandingan perdana akan berlangsung pada 20 November, sementara laga final nanti pada 18 Desember 2022.

Edisi tahun ini menjadi kali kedua ajang 4 tahunan ini dihelat di Benua Asia. Sebelumnya, Piala Dunia sudah pernah diadakan di Benua Asia, yakni Jepang dan Korea Selatan saat menjadi tuan rumah bersama 20 tahun silam.

Selain itu, Qatar juga mencatatkan sejarah baru dengan perubahan jadwal, karena untuk pertama kalinya diadakan pada musim dingin. Biasanya, pagelaran ini selalu diadakan pada musim panas atau pertengahan tahun, yaitu dalam rentang bulan Juni hingga Juli.

Ada satu hal menarik pada pagelaran kali ini, World Cup Qatar terasa kurang menarik dan tak disambut begitu antusias. Hal ini juga terasa di Indonesia, hype di tahun ini tidak seperti edisi-edisi sebelumnya.

jpdewa

Banyak penggemar sepak bola menyebut edisi tahun 1998 atau 2010 adalah salah dua terbaik sepanjang masa dan paling membekas di ingatan.

Lantas apa saja penyebab ajang kali ini terasa kurang meriah, terutama di Indonesia? Berikut adalah beberapa alasan mengapa hype kali ini kurang begitu terasa:

Soundtrack World Cup Qatar

Dimulai dari soundtrack, selalu ada lagu pengiring yang akan menambah semangat menyambut turnamen sepak bola terakbar empat tahunan ini. Hal yang paling mencolok adalah banyak yang belum tahu soundtrack untuk edisi tahun ini. Padahal, euforia Piala Dunia 2022 terasa meriah dan bersemangat karena official soundtrack-nya.

Dimulainya Era TV Digital

Dahulu, masyarakat hanya bisa menonton siaran Piala Dunia melalui televisi sebab belum banyak layanan streaming. Berbeda dengan sekarang, dimana seluruh pertandingan lebih mudah ditonton hanya lewat gawai. Kalaupun terlewat, masih ada highlight pertandingan dari berbagai platform media.

Apalagi diberhentikannya siaran tv analog membuat masyarakat Indonesia mesti beralih ke tv digital atau dengan alat bantu. Tentunya harus merogoh kocek lagi. Bagi sebagian orang, harganya relatif mahal sehingga tidak bisa langsung membelinya sebelum acara dimulai.

Bursa Transfer Pemain

Kemudian, edisi tahun ini juga berpotensi tak terlalu membekas di ingatan penggemar. Pasalnya, setelah ini, publik langsung dihadapkan dengan dibukanya bursa transfer musim dingin 2022 yang akan menyita perhatian ranah sepak bola.

Saat ini saja, rumor kepindahan pemain telah santer terdengar. Pastinya, para klub akan berlomba-lomba menggaet pemain incaran mereka yang bersinar di Piala Dunia 2022.

Permasalahan Jadwal

Adapun alasan lainnya yang paling mendasar adalah jadwal World Cup yang bentrok dengan berlangsungnya liga-liga di sejumlah negara. Tidak adanya jeda antara kompetisi domestik dengan Piala Dunia kali ini membuat perhatian publik masih terfokus pada klub yang digemarinya.

Misalnya banyaknya pertandingan-pertandingan seru yang mempertemukan klub-klub besar sebelum dimulainya ajang ini. Sepertinya, World Cup Qatar bakal menarik jika ada jeda hampir satu bulan sehingga ada waktu buat menyambutnya.

Kontroversi Pembangunan Infrastruktur

Alasan terakhir adalah banyaknya kontroversi mewarnai Qatar sebagai tuan rumah. Bahkan telah dimulai sejak pertama kali ditunjuknya Qatar. Isu utama yang beredar adalah soal pelanggaran hak asasi manusia terkait ribuan nyawa melayang dalam pembangunan insfratruktur. Selain itu, adanya aturan-aturan yang diterapkan Pemerintah Qatar yang membuat suporter enggan terbang ke Qatar dan lebih menonton melalui televisi. Promosi acara juga jadi persoalan, terbukti menjelang beberapa hari sebelum acara dimulai, masih tidak begitu terlihat promosi World Cup 2022 di media massa atau ruang publik.

klik4a