bantengmerah

Berikut ini adalah kunci kemenangan Inggris atas Senegal pada Senin malam (5/12) lalu. The Three Lions berhasil mengalahkan pasukan Lions of Teranga dengan skor 3-0 di Stadio Al-Bayt. Pada pertandingan ini, Gareth Soutgate memasang formasi 4-3-3 dengan susunan yang hampir serupa kala melawan Wales di fase grup.

Tampil dengan full power, Senegal memasang Kalidou Koulibaly sebagai pemimpin lini belakang, sementara Ismaila Ciss dan Nampalys Mendy menjadi tandem untuk mengantarkan bola dari lini belakang ke garis depan. Trio Krepin Diatta, Boulaye Dia, dan Ismaila Sarr menjadi senjata utama senegal dalam menyerang.

Datang dengan status finalis Euro 2020, banyak yang menganggap Inggris pantas memenangi pertandingan. Hal tersebut terbukti dalam ball possession (61% berbanding 39%). Dalam memanfaatkan peluang, skuad The Three Lions juga lebih efektif. Dalam laga tersebut, 4 dari 8 tembakan Inggris mengarah ke gawang lawan. Sedangkan, Senegal hanya mampu membuat dua tembakan ke gawang dari 10 kali percobaan.

Kunci Keberhasilan Inggris

Kesuksesan Inggris memenangi laga kontra Senegal berangkat dari skema permainan, pemilihan pemain, kualitas individu, dan mental para pemainnya. Selain itu, Gareth Southgate juga menggunakan taktik yang mendukung efektivitas anak asuhnya dalam dalam merusak pertahanan Senegal.

jpdewa

Kali ini Southgate memilih Jordan Henderson daripada Mason Mount yang tampil dalam dua laga pertama sebagai starter. Henderson bermain di lini tengah bersama Jude Bellingham dan Declan Rice guna mendapatkan keseimbangan dalam menyerang dan bertahan.

Saat menyerang, Inggris akan memasangkan dua kelompok di kedua sayap yang diisi tiga pemain. Luke Shaw, Bellingham, dan Phil Foden mengisi sisi kiri. Sedangkan pada sisi kanan terdapat Walker, Henderson, dan Bukayo Saka. Dua sisi ini saling menciptakan kombinasi dalam mengacak-ngacak pertahanan Senegal.

Dalam menciptakan kesimbangan, Rice bersama dua bek tengah tetap bertahan di posisinya untuk mengantisipasi serangan balik. Adapun sang striker, Harry Kane bergerak secara dinamis di garis depan.

Rice akan meneruskan bola ke Henderson atau Bellingham. Jika Bellingham mendapatkan bola, maka arah serangan Inggris akan dimulai dari sisi kiri sementara sisi kanan Inggris mencari ruang di kotak penalti Senegal. Begitu pun sebaliknya. Namun, sisi kiri jauh lebih efektif, terbukti dari kreativitas sisi kiri yang mengawali gol Henderson dan Saka. Menurut statistik, 48% serangan Inggris berasal dari sisi tersebut.

Phil Foden Tampil Gemilang

Taktik Southgate tak akan berjalan lancar tanpa kepiawaian kedua sayap Inggris, terutama Foden. Pemain Manchester City ini memang baru tampil saat melawan Wales. Namun, ia langsung menarik perhatian setelah mencetak satu gol.

Foden yang memiliki kecepatan, sangat berguna pada duel satu lawan satu. Visi dan kreativitasnya juga mampu untuk mencari celah pada pertahanan lawan. Kebiasan bermain sebagai penyerang tengah membuat ketajaman insting mencetak gol-nya menjadi sangat terasah.

Bisa dikatakan, Foden menjadi man of the match saat laga kontra Senegal dengan dua assist untuk gol Kane dan Saka. Melihat penampilan pemain berusia 22 tahun ini dalam dua laga terakhir, harusnya Southgate selalu menjadikan Foden pilihan utama dalam mengarungi sisa laga Inggris.

Itulah 2 faktor yang kunci kemenangan Inggris atas Senegal. Apakah hal tersebut tersebut mampu mengantarkan Inggris menjadi juara di Piala Dunia 2022 ini?

klik4a