bantengmerah

Meski Piala Dunia 2022 belum selesai, namun sudah ada 4 pelatih yang kabarnya akan segera mengundurkan diri usai timnya mengalami kegagalan. Terbaru ada Paulo Bento yang menukangi Korea Selatan, ia memutuskan untuk mengundurkan diri setelah timnya takluk di babak 16 besar oleh Brasil.

Kekalahan 1-4 membuat Bento merasa tugasnya sudah berakhir sebab pelatih asal Portugal ini memang diproyeksikan untuk menemani tim berjuluk The Taeguk Warriors di World Cup 2022.

Meskipun tak sanggup membawa Son Heung Min dan kawan-kawan melangkah lebih jauh, pencapaian Bento tidaklah buruk. Ia berhasil membawa timnya menjadi runner up Grup H dengan torehan empat poin. Bahkan anak asuhnya mampu menahan imbang Uruguay dan menang atas Portugal di penyisihan grup.

Kendati mampu membawa Korea Selatan tampil menakjubkan, sepertinya Bento mengambil langkahnya sendiri terkait nasibnya di Timnas Negeri Ginseng tersebut. Sebelumnya Bento sudah jauh-jauh hari mengisyaratkan bakal mengundurkan diri dari kursi kepelatihan setelah Piala Dunia 2022. Bento yang telah dikontrak sejak 2018 lalu menggantikan Shin Tae Yong sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan Korea Selatan kepadanya.

jpdewa

Selain Bento, ternyata ada sejumlah pelatih top menjadi “korban” kekejaman World Cup 2022. Diketahui, performa tim di perhelatan akbar sepak bola empat tahunan ini memang tidak hanya seputar performa pemain di lapangan saja. Sosok pelatih juga memiliki peranan penting membawa timnya dalam tiap laga.

Tentu sudah menjadi hal yang wajar jika sebuah tim berani mendatangkan pelatih top demi mencapai misinya, apalagi mendapatkan hasil terbaik di ajang sepakbola 4 tahunan ini. Namun, pelatih top bukan jaminan bakal memberikan prestasi, sebab beberapa pelatih top juga gagal mendapat hasil memuaskan bersama timnya. Risiko yang harus diambil adalah meninggalkan tim atau mendapatkan pemecatan.

Walau Piala Dunia 2022 belum berakhir, selain Paulo Bento, ada tiga pelatih top yang mengundurkan diri. Dalam pernyataannya, mereka memutuskan mundur dari jabatan usai timnya gagal mencapai kesuksesan. Berikut ulasannya:

Roberto Martinez (Belgia)

Belgia merupakan salah satu tim unggulan di turnamen akbar FIFA mengingat generasi emas skuadnya dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, Belgia tampil tidak memuaskan di Piala Dunia 2022. Menempati Grup F bersama Kroasia, Kanada, dan Maroko, tim asuhan Roberto Martinez tak mampu lolos ke babak 16 besar.

Kegagalan membawa Eden Hazard cs tentu menjadi kekecewaan tersendiri bagi sang pelatih. Apalagi Belgia harus puas berada di posisi ketiga klasemen akhir Grup F dengan torehan empat poin setealh menang 1-0 atas Kanada, imbang 0-0 dengan Kroasia, dan kalah 0-2 dari Maroko.

Dengan demikian, Roberto Martinez memutuskan mundur dari tampuk kepelatihan. Tapi, hingga saat ini masih belum ada pembicaraan mengenai kontrak antara Martinez dengan Federasi Sepak Bola Belgia.

Gerardo Martino (Meksiko)

Senasib dengan Belgia, Meksiko juga gagal melangkah ke babak 16 besar World Cup 2022. Meksiko dipastikan tidak lolos dari fase grup karena kalah produktivitas gol dari Polandia yang finish di posisi kedua klasemen akhir Grup C. Kegagalan tersebut membuat sang pelatih, Gerardo Martino merasa bertanggungjawab. Mantan pelatih Barcelona ini sudah menangani Meksiko sejak 2019 silam. Pencapaian terbaiknya adalah mengantarkan El Tri meraih gelar Gold Cup Concacaf 2019.

Otto Addo (Ghana)

Bergabung di grup “neraka” membuat Ghana harus mengakhiri kiprahnya di Piala Dunia 2022 dengan cepat. Ghana gagal bersaing dengan Korea Selatan dan Portugal yang memastikan dua tiket ke ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Begitupun dengan Otto Addo, ia juga menginformasikan meninggalkan jabatan sebagai pelatih. Ia akan fokus kembali menjadi talent coach di Borussia Dortmund sebab masih punya kontrak hingga tahun 2025.
Itulah 4 pelatih sudah menjadi korban dari World Cup tahun ini.

klik4a