bantengmerah

Mungkin tak ada yang menduga Kroasia bisa melaju sampai partai final Piala Dunia 2018. Meskipun kalah oleh Prancis, tampaknya mereka cukup puas sebab itulah pencapaian terbaik tim berjuluk Vatreni sepanjang sejarah penampilannya di ajang terbesar sepakbola dunia tersebut.

Lolosnya Kroasia ke Piala Dunia 2022 seolah membuat warganya kembali terbangun dari tidur mereka. Sepertinya mereka bakal menaruh harapan lebih pada tahun ini. Bersamaan dengan itu, warga dari salah satu negara Balkan ini juga cemas, sebab edisi tahun ini bisa jadi penampilan terakhir timnas kesayangan mereka di Piala Dunia.

Penyebabnya jelas karena generasi emas mulai menua. Skuad yang pada edisi sebelumnya sanggup sampai final, kini menyisakan beberapa pemain yang perlahan mulai kehilangan kemampuan terbaiknya. Apalagi Kroasia tergabung di dalam Grup F bersama Kanada, Maroko, dan Belgia, tampaknya bukan perkara gampang bagi skuad asuhan Zlatko Dalic tersebut.

Sejatinya, penampilan Kroasia pada edisi 2018 sebagai kuda hitam telah mulai sejak lama. Mereka seolah terlupakan, padahal sejak dibentuk tahun 1994, Timnas negara ini sukses menjelma sebagai tim kuat di level internasional.

jpdewa

Tepatnya pada World Cup 1998, Kroasia menduduki posisi ketiga usai mengalahkan Belanda. Kala itu, Vatreni diperkuat Davor Suker, pemain Real Madrid yang sekaligus menjadi top skorer di ajang tersebut.

Hebatnya, laju Kroasia di Piala Dunia Rusia juga berkat andil pemain Real Madrid, yakni Luka Modric. Terbukti dengan Luka Modric menjadi pemain terbaik saat itu. Di tahun yang sama, Modric juga meraih trofi Ballon d’Or pertamanya.

Lantas, akankah Kroasia bisa berbicara banyak di Qatar nanti? Kini sudah empat tahun lebih sejak mereka menjadi runner-up di Rusia. Zlatko Dalic terlihat masih sulit untuk tidak membawa para pemain lawas. Sejumlah pemain yang sudah menginjak usia kepala tiga masih tetap dibawa. Secara keseluruhan, rata-rata umur punggawa Vatreni yang akan berlaga di Qatar adalah 27 tahun.

Kroasia Masih Mengandalkan Pemain Tua

Kroasia masih akan mengandalkan Luka Modric kendati usianya sudah 37 tahun. Edisi tahun ini juga bisa jadi Piala Dunia terakhirnya, sekaligus kesempatan terakhir sang bintang untuk mengulang atau bahkan melewati kesuksesan di tahun 2018.

Selain Modric, Dalic juga masih membawa para pemain lawas seperti Ivan Perisic, Dejan Lovren, dan Domagoj Vida untuk berlaga di Qatar. Dari daftar tersebut, hanya Mario Mandzukic yang tidak masuk sebab telah gantung sepatu pada tahun lalu.

Namun, Dalic juga tak melupakan para pemain muda. Ia sadar lambat laun generasi emas Kroasia bakal meredup dan sirna. Oleh karena itu, Sang pelatih juga membawa sejumlah pemain muda yang bersinar di klub untuk regenerasi.

Terdapat beberapa nama seperti bek muda RB Leipzig, Josko Gvardiol. Ia sudah berkembang pesat di akademi Dinamo Zagreb. Meski baru 20 tahun, ia telah menjalani debut di tim senior Dinamo Zagreb pada musim 2019/2020 silam. Sejak merapat ke RB Leipzeig, Gvardiol menjelma menjadi incaran klub-klub top Eropa.

Pemain muda Bayern Munchen, Josip Stanisic juga menjadi pilihan. Lalu, ada bintang muda yang berjulukan Modric Baru, Lovro Majer. Ia sudah menjalani debut di Timnas Kroasia tahun 2017. Saat kualifikasi World Cup 2022, Majer menunjukkan kualitasnya dengan mencetak brace saat Kroasia melumat Malta dengan skor 7-1.

Zlatko Dalic diyakini masih menggunakan formasi andalannya 4-3-3. Formasi ini bisa mengakomodir ruang untuk Modric. Kombinasi pemain senior dan pemain muda tampaknya bakal memberikan warna baru buat Kroasia di Qatar mendatang.

 

klik4a