bantengmerah

Dilansir dari berbagai sumber, Roberto Mancini dan Timnas Italia merasa cemas karena berada satu jalur di babak Playoff Piala Dunia dengan Portugal, khususnya Cristiano Ronaldo. 

Berdasarkan hasil undian, Italia akan menghadapi Makedonia Utara yang masuk dalam Grup C, sedangkan Portugal akan melawan Turki. Nantinya pemenang dari seleksi ini akan bertemu di final. 

Sebagai pelatih, Mancini paham betul kekuatan dari para pesaingnya. Tidak heran jika ia dan timnya merasa cemas, apalagi turnamen ini adalah Piala Dunia 2022. 

Babak Playoff Piala Dunia: Mancini Akui Timnas Makedonia Juga Sama Kuatnya

Tidak hanya Portugal yang memiliki kekuatan, namun Makedonia Utara juga sama kuatnya. Meski secara kualitas timnya dinilai lebih baik, namun Mancini dan Timnas Italia tidak pernah meremehkan, justru memberikan pujian pada lawannya itu.

jpdewa

Mancini sendiri berpendapat bahwa Makedonia Utara memang kuat, namun di final nanti justru kami akan bertemu Portugal atau Turki, dan itu sangat sulit.

Adapun laga semifinal pada babak playoff Piala Dunia 2022 zona eropa akan diselenggarakan pada 24 Maret mendatang. Hingga kini sudah terhitung ada 13 negara yang berhasil lolos dan maju di Piala Dunia 2022, 10 diantaranya berasal dari Eropa.

Jalannya Pertandingan Italia vs Irlandia, Skor 0-0

Seperti pada pembahasan sebelumnya, Italia resmi gagal lolos otomatis ke Piala Dunia 2022. Ya, tim kuat itu ditahan Irlandia Utara dengan skor 0-0 di matchday Grup C yang berlangsung di Belfast.

Setelah melewati delapan pertandingan, Timnas Italia hanya mampu berada di posisi dua Grup C dengan total poin 16 angka. Kesimpulannya, Timnas Italia hanya terpaut 2 angka dari Timnas Swiss yang keluar sebagai juara Grup C, sekaligus lolos ke Qatar. 

Di awal babak pertandingan, Italia sendiri mampu menguasai setengah lapangan permainan. Sebaliknya, Irlandia Utara dipaksa bermain bertahan dengan garis yang dalam. 

Meski Italia terlihat agresif dengan penyerangan terus-menerus, namun hal ini ternyata sudah dibaca Irlandia Utara. Sehingga mereka tetap tenang dan menghalau berbagai serangan yang ada, dan sesekali kembali menyerang balik. 

Serangan yang masuk dari Italia memang dilancarkan oleh seluruh pemainnya, mulai dari Federico Chiesa, Di Lorenzo, Domenico Berardo dan pemain-pemain lainnya. 

Sayangnya pertahanan si tuan rumah sulit ditembus, hingga akhirnya Italia hanya dapat melepaskan tiga tembakan.

Meski begitu, beberapa kali Irlandia juga melakukan kesalahan, terlebih yang dilakukan oleh bek seperti Tom Flanagan yang kerap membuang bola tidak sempurna. Sayangnya para penyerang Italia sulit menentukan keputusan disaat-saat yang genting seperti itu. 

Di awal babak permainan ini sendiri 74 persen penguasaan bola dipegang oleh Italia, dan 26 persennya adalah Irlandia Utara. Terhitung pula Italia mampu menembakan tepat mengarah ke gawang sebanyak 4 kali, namun selalu digagalkan oleh kiper Irlandia Utara.

Lalu di babak kedua permainan memang masih didominasi oleh Italia, namun Timnas Irlandia mulai melakukan strateginya sehingga membuat Gianluigi Donnarumma, sang kiper Italia kebingungan. 

Gianluigi Donnarumma
Gianluigi Donnarumma

Lalu pada menit ke 52, Jamal Lewis bekerja sama dengan Gavin Whyte hingga sukses membuat umpan menuju George Seville. 

Kilas balik, Saville mampu melakukan tendangan yang keras namun dengan jarak yang tidak terlalu jauh. 

Sejauh ini Italia masih kekurangan daya gedor. Mereka memang mampu membuat 450 operan jika dibandingkan Irlandia Utara yang hanya 191, namun Italia hanya mampu memberikan empat tembakan. 

Lalu di menit ke 64, Chiesa mampu memainkan permainan yang epic dengan Berardi pada kotak penalti, kemudian diakhiri tendangan kencang. Namun nasi sudah menjadi bubur, tendangan tersebut hanya mampu berputar dari tiang jauh. 

Ketagihan menyerang membuat Italia sempat lupa untuk bertahan. Bahkan di 3 menit tambahan waktu gol yang diinginkan Italia tidak kunjung datang. Hingga akhirnya peluit menghentikan permainan, dengan peroleh skor masih 0-0/seimbang. 

klik4a