bantengmerah

Uruguay terlihat sangat siap dan penuh percaya diri menghadapi Piala Dunia 2022. Juara Piala Dunia pertama ini datang ke Qatar membawa amunisi terbaik dengan sejumlah pemain berpengalaman.

Pelatih Uruguay, Diego Alonso enggan mengambil risiko, makanya ia tetap membawa Edinson Cavani, Luis Suarez, sampai Diego Godin yang mana tidak lagi berada di puncak kariernya. Keputusan itu bukan tanpa alasan. Ekspektasi tinggi tentu saja membebani Diego Alonso, apalagi ia datang menggantikan pelatih “tua” Oscar Tabarez.

Tidaklah Mudah Bagi Diego Alonso Untuk Menggantikan Pelatih Senior Oscar Tabarez

pialadunia.io || Diego Alonso

Diego Alonso

Tabarez sudah 15 memimpin La Celeste—julukan Timnas Uruguay meninggalkan segudang pengalaman buat Timnas Uruguay. Tabarez dikenal hebat dalam merevolusi sepak bola Uruguay. Prestasi terbaiknya pernah mengantar La Celeste ke semifinal Piala Dunia 2010. Kendati belum berhasil meraih juara, Tabarez sudah mempersembahkan satu trofi Copa America 2011 buat Uruguay.

jpdewa

Namun, penampilan Uruguay semakin menurun tampaknya menjadi salah satu faktor bagi Tabarez menyudahi karier kepelatihannya. Jebloknya penampilan Uruguay di kualifikasi Piala Dunia 2022 membuat Tabarez resmi meninggalkan kursi kepelatihan pada November 2021. Ia diberhentikan secara terhormat setelah kekalahan 0-3 atas Bolivia. Pun Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF) mengungkapkan bahwa pemberhentian Tabarez tanpa melupakan kontribusinya buat sepak bola Uruguay.

Pemberhentian Tabarez di tengah pincangnya Timnas Uruguay membuat AUF segera mengambil langkah cepat demi menyelamatkan slot Piala Dunia. AUF langsung menunjuk Diego Alonso sebagai pelatih terbaru. Awalnya Diego Alonso dikabarkan hanya menemani Timnas Uruguay sampai akhir kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan. Akan tetapi, kiprahnya akan berlanjut di Piala Dunia 2022.

 

Baca Juga : Didera Cedera, Bagaimana Nasib Senegal Tanpa Mane?

Mantan pelatih Inter Miami itu sangat minim pengalaman di level tim nasional. Tapi, karier Diego Alonso bersama sejumlah klub di Benua Amerika cukup gemilang. Ia pernah meraih trofi pada Kejuaraan Meksiko tahun 2016 bersama Pachuca. Pencapaian terbaiknya, Alonso pernah memenangkan Liga Champions CONCACAF bersama Pachuca dan Monterrey.

Sejak ditunjuknya Diego Alonso sebagai pelatih utama, Ia sanggup membuktikan dengan membawa Uruguay naik ke posisi tiga besar klasemen kualifikasi Piala Dunia zona CONMEBOL. Melalui tangan dinginnya, Uruguay tidak terkalahkan di empat pertandingan kualifikasi Piala Dunia. La Celeste berhasil menumbangkan Paraguay, Venezuela, Chile, dan Peru. Alhasil, Uruguay finish di peringkat ketiga di bawah Argentina dan Brasil.

Secara Keseluruhan, Diego Alonso Telah Mendampingi Uruguay dalam Sembilan Laga

pialadunia,io || Timnas Uruguay

Timnas Uruguay

satu-satunya kekalahan yang dirasakan Uruguay kala dilatih Diego Alonso adalah saat laga kontra Iran dengan skor akhir 0-1

Keberuntungan Diego Alonso adalah diwarisi pemain-pemain berpengalaman. Dengan kata lain, Diego Alonso tidak perlu pusing lagi mencari bakat-bakat baru.

Melihat komposisi skuad, antar lini sangat merata. Duet Edinson Cavani dan Luis Suarez plus Darwin Nunez diyakini bakal mengisi tempat utama di lini depan. Tak lupa Maximiliano Gomez yang siap saat dibutuhkan.

Kemudian, di lini tengah ada nama-nama Facundo Pellistri, Rodrigo Bentacur, Matias Vecino, dan bintang baru Real Madrid, Federico Valverde. Adapun di sektor pertahanan diisi bek senior berpengalaman seperti Martin Caceres dan Diego Godin. Selain itu, juga tersedia Mathias Olivera, Sebastian Coates, Ronald Araujo, dan Jose Maria Gimenez. Sedangkan di posisi penjaga gawang ada nama Fernando Muslera yang menjadi pemain Uruguay dengan caps terbanyak.

Dahulu, selama dilatih Oscar Tabarez, Timnas Uruguay konsisten memakai format 4-4-2 dan terkenal dengan solidnya lini pertahanan. Gaya permainan tersebut diubah oleh Diego Alonso kendati menggunakan formasi sama, 4-4-2 Diego Alonso lebih menyukai pada permainan menekan ketimbang parkir bus di masa Oscar Tabarez.

klik4a