Prestasi Everton di Premier League maupun turnamen elite lainnya makin menyedihkan. Hasil terbaru klasemen, The Toffees menempati urutan ke 18 di klasemen sementara Liga Inggris. Urutan buncit ini seakan menegaskan jika klub tersebut memang sedang tidak baik-baik saja.
Tak cuma mandul di Liga Inggris di musim ini. Mereka juga meraih hasil yang tak memuaskan di musim sebelumnya. Meski begitu, mereka lebih beruntung tahun lalu karena mampu lolos dari zona degradasi.
Sayangnya pencapaian itu tidak mengalami peningkatan. Penampilan Everton di musim ini tak lebih baik dari pada musim sebelumnya. Dalam empat pertandingan, semuanya berakhir dengan kegagalan.
Di tengah situasi sulit, pengurus Everton bukan tak melakukan upaya penyelamatan. Dalam sepuluh tahun belakangan, pihak manajemen aktif melakukan bongkar-pasang pelatih. Hal itu menunjukkan bahwa pengurus klub melakukan pemantauan ketat kepada para pelatih yang bertugas membina Everton.
Saat ini, Everton berada di bawah asuhan Lampard. Tapi, keberadaan Lampard di sana belum juga tunjukkan pengaruh signifikan. Yang terjadi justru sebaliknya. Everton kini berada di ambang degradasi. Mereka kian jauh dari podium kemenangan.
Baca juga “Tampil Sangat Baik, Juventus Siapkan Hadiah Istimewa Untuk Danilo”
Tuntut Perubahan Segera
Keadaan dan prestasi Everton yang carut-marut tak hanya menjadi pembahasan pemain dan pengurus internal tim saja. Namun juga fans fanatik Everton yang menyebut diri mereka sebagai Evertonians.
Mendapati tim kesayangannya gagal menunjukkan performa terbaik, para penggemar itupun kemudian menyampaikan ketidakpuasan mereka secara terang-terangan.
Muncul dengan gerakan #AllTogetherNow. Evertonians gencar melakukan kampanye melalui sosial media demi terjadinya perubahan. Para penggemar berharap, kondisi buruk Everton itu tak berlanjut semakin lama.
Tak cuma bergema di sosial media. Mereka juga aktif melakukan aksi dengan cara membentang spanduk besar dalam laga yang diikuti Everton.
The Evertonians berharap, aksi mereka dapat menyelamatkan klub kesayangan mereka dari degradasi. Kesetiaan mereka terhadap Everton membuat mereka tergerak menuntut perubahan segera.
Mereka juga berharap, direksi Everton punya kesadaran untuk meningkatkan kinerja. Dengan begitu, Everton diharapkan akan lebih terurus dan bisa kembali tampil dengan baik.
Salah satu figur yang mendapat tuntutan dan sorotan paling intens dari Evertonians ialah Farhad Moshiri, CEO Everton. Sebagai pemilik The Toffees, mereka yakin Moshiri punya kuasa dan kekuatan untuk menghadirkan perubahan yang sangat dibutuhkan.
Dalam pernyataannya, para Evertonians yang membentuk kelompok NSOW (dinamai sesuai motto Everton) mengaku tidak puas dengan sikap direksi. Mereka merasa, Moshiri dan sejawatnya terlalu banyak beretorika. Akibatnya, keterpurukan Everton semakin parah dari waktu ke waktu.
“Kami menyadari apabila klub sedang mengalami penurunan. Sekarang kami tidak butuh omong kosong lagi. Kami menghendaki perubahan. Jangan lagi tidak melakukan apa-apa karena itu bukan strategi yang pantas buat Moshiri. #AllTogetherNow.” Tulis mereka.
Pembelaan Moshiri
Protes penggemar tak cuma tertuju kepada sang CEO klub. Kritikan tajam juga mengarah kepada pelatih Everton saat ini, Frank Lampard. Kegagalan Lampard meningkatkan kualitas membuat dirinya menjadi sasaran kemarahan fans. Sekarang, ia pun tengah menghadapi tekanan luar biasa.
Meski sedang menghadapi situasi sulit dan hujatan dari penggemar, namun dukungan juga terus datang untuknya. Salah satu dukungan besar untuk Lampard datang dari Moshiri selaku sang boss besar.
Sebagai penguasa Everton, Moshiri memilih tak ikut angin. Secara tegas, dalam pernyataan tertulisnya, ia menyatakan masih sangat optimistis dengan kinerja Lampard. Pembelaan dari sang pemilik klub juga membahas kemungkinan prestasi Everton yang akan segera naik dalam waktu dekat.
“Saya mempunyai keyakinan pada pelatih kita. Saya percaya pada pekerjaan yang dilakukan olehnya dan oleh direktur hingga dewan direksi. Kami memiliki orang-orang profesional dan terampil. Untuk sekarang, kami percaya posisi kami akan segera meningkat.” ucapnya optimistis.
